Sabtu, 23 April 2011

Mencermati Format Kamera

Mencermati Format Kamera
Kamera video ternyata terdiri dari beragam format. Manakah yang terbaik?
Seperti mereknya yang beraneka, format kamera video pun berbeda-beda. Kita perlu mengenal beragam format tersebut agar dapat memilih dan memanfaatkannya sesuai keperluan.
Setiap format kamera tersebut memiliki kemampuan dan fiturnya tersendiri. Kami memaparkannya untuk Anda agar Anda mendapatkan patokan dalam memanfaatkannya. @DIT

Full-Size VHS
Kamera video jenis ini memakai kaset jenis VHS regular dan rekamannya bisa disetel di VHS VCR biasa. Resolusi videonya 240/250 lines, sementara lama rekaman tergantung jenis kasetnya. Tipe VHS SP bisa merekam selama dua jam, sementara EP/SLP bisa mencapai enam jam lamanya.
Ukuran kamera ini terlalu besar dan berat, sehingga harus dipanggul oleh kameraman ketika merekam obyek. Kualitas suara kamera jenis ini juga sangat jelek. Beberapa perusahaan yang membuat kamera Full-VHS antara lain Hitachi, RCA, dan Panasonic.

Compact VHS (VHS-C)
Menggunakan kaset VHS yang kecil, hasil rekamannya bisa diputar pada VCR player melalui sebuah adapter (salah satunya disediakan oleh tiap VHS-C camcorder). Camcorder ini juga bisa dikoneksikan ke VCR atau TV melalui kabel AV. Selain itu bisa pula disalin ke kaset VHS biasa.
Resolusinya sama seperti VHS VCR yaitu 240/250 lines. Kaset VHS-C tersedia dalam dua jenis, SP yang berdurasi 30 menit dan EP/SLP yang berdurasi 90 menit. Karena ukuran kasetnya lebih kecil daripada kaset VHS umumnya, maka kemampuan rekamnya juga terbatas. Kualitas suaranya belum memuaskan. Vendor yang pernah membuat kamera VHS jenis mungil ini diantaranya JVC, Panasonic, RCA dan Quasar.


8mm
Ukurannya jauh lebih kecil dibanding tipe VHS atau VHS-C, sehingga mudah untuk ditenteng dan digenggam tangan. Rekamannya dapat langsung tampil di VCR atau TV dengan menghubungkan kamera ini melalui kabel AV. Anda juga bisa mentransfer rekamannya ke dalam kaset jenis VHS.
Resolusi video kamera ini 250 lines, sama seperti resolusi kamera VHS atau VHS-C. Namun demikian, konsistensi warna kamera 8mm lebih baik dibanding dua format lainnya itu.
Seukuran dengan kaset tape recorder, kaset untuk kamera tipe ini ada dua tipe: SP bisa mencapai 2 jam sementara LP bisa mencapai 4 jam rekam. Kualitas suaranya juga terbilang bagus, setara dengan kualitas audio hi-fi VCR. Beberapa produsen yang telah memproduksi kamera jenis 8mm adalah Canon, Hitachi, Samsung, Sharp dan Sony.


SVHS-C
Merupakan pengembangan dari kamera VHS-C, sehingga formatnya juga sama persis. Yang membedakan hanya kualitas gambarnya yang mencapai 400 baris. Resolusi yang lebih tinggi tersebut secara otomatis berpengaruh pada kualitas gambar yang 60 persen lebih jernih dibanding VHS atau VHS-C.
Untuk melihat hasil rekamannya, Anda bisa langsung mengoneksikannya ke TV atau S-VHS VCR dengan menambahkan adapter khusus. Kamera video ini dapat memakai kaset jenis VHS-C standar. Sebaliknya, kamera video VHS-C tidak dapat menggunakan kaset jenis SVHS-C. Vendor yang memproduksi kamera SVHS-C hanya JVC saja.

HI8
Format kamera ini pada dasarnya sama seperti kamera 8mm. Tapi untuk kualitas gambar, HI8 unggul dengan resolusi 60 persen lebih tinggi, atau mencapai 400 baris. Kamera jenis ini diproduksi oleh Canon, Hitachi, Samsung, Sharp dan Sony.
Sayang, rekamannya tidak dapat langsung diputar pada VCR biasa, karena tak adanya adapter yang bisa membaca format kaset HI8. Meski demikian, semua jenis kamera video HI8 dapat memainkan dan merekam dalam format 8mm. Sebaliknya, kamera video 8mm tidak dapat merekam kaset HI8.

Digital8
Inilah kamera video yang paling banyak beredar di pasaran. Format Digital8 merupakan pengembangan dari format HI8, dimensinya pun tak banyak berbeda. Bedanya, kamera Digital8 tak lagi murni memakai format analog.
Media rekamnya berupa kaset 8mm atau HI8. Satu-satunya cara untuk memutar kaset video adalah dengan menghubungkan kamera ke VCR atau TV (analog). Sementara secara digital, kaset bisa diputar dengan menghubungkan kamera ke PC via port IEEE-1394 (Firewire). Anda memerlukan hardware dan software khusus untuk memutarnya di PC.
Kamera jenis ini juga bisa memutar kaset analog 8mm dan HI8 dengan menggunakan koneksi AV biasa. Namun untuk PC, pengguna belum bisa mengonversi rekaman analog 8mm dan HI8 langsung ke PC via port IEEE-1394.
Resolusi videonya mencapai 500 baris dengan kualitas gambar 20 persen lebih baik daripada HI8 atau SVHS-C. Kualitas suaranya bisa dibilang sempurna, karena direkam dengan standar PCM Audio 12 bit atau 16 bit – setara dengan kualitas suara CD audio. Format videonya juga memungkinkan pengguna mengambil foto dengan kameranya. Sony Corporation tercatat sebagai satu-satunya vendor yang mengembangkan kamera jenis ini.

MiniDV
Kamera yang sepenuhnya telah mengadopsi teknologi digital ini memakai kaset MiniDV 6mm sebagai media rekam. Ukuran kasetnya serupa dengan DAT Audio Tapes. Kaset bisa diputar di kamera video dan bisa dihubungkan ke VCR atau TV dengan memakai kabel AV. Koneksi ke komputer melalui port IEEE-1394.
Sama seperti Digital8, resolusi video kamera ini mencapai 500 baris atau 20 persen lebih tinggi ketimbang HI8 atau SVHS-C. Ada dua jenis kecepatan rekam, SP dan LP yang masing-masing berdurasi 60 menit dan 90 menit.
Ukuran kasetnya sangat mungil, bahkan lebih kecil daripada kotak rokok. Kualitas suaranya juga sama seperti Digital8, karena memakai format PCM 12 bit dan 16 bit.
Selain mampu memotret gambar diam, kamera tipe ini juga dilengkapi dengan teknologi Progressive Scan. Teknologi ini mampu mencari frame yang masih kosong atau belum terpakai untuk merekam video. Vendor yang memproduksi kamera video berformat MiniDV antara lain Canon, JVC, Panasonic, Samsung, Sharp dan Sony.tau belum terpakai untuk merekam video. Vendor yang memproduksi kamera video berformat MiniDV antara lain Canon, JVC, Panasonic, Samsung, Sharp dan Sony.

MicroMV
Format kamera terbaru dan belum menjadi standar industri video ini diperkenalkan oleh Sony. Di samping memakai kaset lebih kecil dibanding MiniDV, format MicroMV memakai teknik coding MPEG-2 untuk memampatkan sinyal video dengan rasio 12:1. Rata-rata format DV hanya bisa memadatkan video dengan rasio 5:1. Peningkatan rasio kompresi ini mungkin akan menurunkan kualitas gambar, namun Sony mengklaim bahwa kualitas gambarnya tetap setara dengan MiniDV.

MPEG-2
Sama seperti MicroMV, format MPEG-2 juga belum begitu popular saat ini. Dua perusahaan elektronik yang mengembangkan format kamera jenis ini adalah Hitachi dan Panasonic. Video langsung direkam dalam format MPEG-2 pada disk DVD-RAM yang berukuran 3 inci.
Meski kamera MPEG-2 dilengkapi dengan beragam fitur menarik, format kamera ini sepertinya belum akan berkembang pesat. Pertama, harga kameranya masih terhitung mahal dibanding format kamera lainnya. Selain itu, disk DVD-RAM tidak kompatibel dengan DVD player umum atau drive optikal (DVD-ROM, DVD+R, DVR-RW). 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ucx','_assdop');