PENGERTIAN
Resistor adalah komponen elektronik pasif yang mempunyai sifat menghambat arus listrik Satuan nilai dari resistor adalah ohm, biasa disimbolkan Ω. Sedangkan resistor sendiri biasa disimbolkan R
Secara umum besarnya resistansi dari suatu resistor dipengaruhi oleh nilai resistifitas (Tahanan jenis) dari bahan, panjang dan luas permukaan dari resistor tersebut. Dengan demikian besarnya Resistansi dari suatu resistor dapat dinyatakan dengan
R = r . l / A
Dimana
R = besarnya resistansi resistor ohm atau W
r = Tahanan jenis dari bahan resistor dengan satuan W m
l = Panjang dari resistor dengan satuan m
A = Luas penampang dari resistor dengan satuan m2
R = besarnya resistansi resistor ohm atau W
r = Tahanan jenis dari bahan resistor dengan satuan W m
l = Panjang dari resistor dengan satuan m
A = Luas penampang dari resistor dengan satuan m2
berdasarkan rumus tersebut di atas, maka resistansi suatu resistor dipengaruhi oleh tahan jenis dari bahan resistor tersebut. bahan yang memiliki nilai Tahanan jenis besar bagus untuk isolator sedangkan bahan yang memiliki nilai tahanan jenis yang kecil bagus untuk konduktor, Demikian pula dengan panjang dan besar/luas suatu benda juga mempengaruhi nilai resistansi dari resistor.
berikut tabel tahanan jenis dari berbagai macam material.
Dari tabel tersebut terlihat bahwa perak tembaga dan emas memiliki nilai resistifitas yang sangat kecil sehingga sering digunakan sebagai konduktor. Tembaga paling banyak digunakan karena nilai resistifitas yang kecil dan harganya murah.. Emas dan perak juga banyak digunakan sebagai konduktor karena sifatnya yang juga tahan karat. Namun karena harganya mahal biasanya emas dan perak hanya digunakan sebagai pelapis dari konduktor utama.
Dari tabel tersebut juga terlihat bahwa nilai resistivitas adalah pada suhu 20 C. Berarti nilai Resistansi dari suatu resistor juga dipengaruhi oleh suhu.
berikut tabel tahanan jenis dari berbagai macam material.
Material
|
ρ (Ω•m) at 20 °C
|
1.59×10−8
| |
1.68×10−8
| |
1.72×10−8
| |
2.44×10−8
| |
2.82×10−8
| |
3.36×10−8
| |
5.60×10−8
| |
5.90×10−8
| |
6.99×10−8
| |
9.28×10−8
| |
1.0×10−7
| |
1.06×10−7
| |
1.09×10−7
| |
1.43×10−7
| |
2.2×10−7
| |
4.20×10−7
| |
4.60×10−7
| |
4.82×10−7
| |
4.9×10−7
| |
6.9×10−7
| |
9.8×10−7
| |
1.10×10−6
| |
5×10−4 to 8×10−4
| |
1×1012
| |
4.6×10−1
| |
2×10−1
| |
2×101 to 2×103
| |
1.8×105
| |
6.40×102
| |
5×10−7 to 10×10−3
| |
10×1010 to 10×1014
| |
1×1013
| |
1×1015
| |
1.3×1016 to 3.3×1016
| |
1×1017
| |
7.5×1017
| |
10×1020
| |
10×1022 to 10×1024
|
Dari tabel tersebut terlihat bahwa perak tembaga dan emas memiliki nilai resistifitas yang sangat kecil sehingga sering digunakan sebagai konduktor. Tembaga paling banyak digunakan karena nilai resistifitas yang kecil dan harganya murah.. Emas dan perak juga banyak digunakan sebagai konduktor karena sifatnya yang juga tahan karat. Namun karena harganya mahal biasanya emas dan perak hanya digunakan sebagai pelapis dari konduktor utama.
Dari tabel tersebut juga terlihat bahwa nilai resistivitas adalah pada suhu 20 C. Berarti nilai Resistansi dari suatu resistor juga dipengaruhi oleh suhu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar