Minggu, 17 Maret 2013

CIRCUIT BREAKER SWITCH



Circuit breaker adalah saklar yang dapat digerakan secara manual untuk menghubungkan dan memutuskan arus listrik, namun dapat memutuskan arus listrik secara otomatis apabila ambang batas arus listrik yang melewati circuit breaker tersebut dilampaui (istilahnya Trip). Jadi Circuit Breaker digunakan sebagai pengaman beban terhadap kelebihan arus listrik atau beban. Setelah terjadi Trip Circuit Breaker dapat di reset lagi secara manual. Namun jika Trip lagi sebaiknya dilakukan pemeriksaan penyebab terjadinya Trip. Hal ini lebih baik dilakukan daripada direset berulang kali yang pada akhirnya dapat menyebabkan kerusakan pada beban atau lebih buruk lagi dapat terjadi ledakan.

Rentang arus maksimum dari Circuit breaker mulai dari beberapa Ampere hingga ratusan Ampere. Circuit Breaker sering disingkat CB.
berbagai macam Simbol Circuit Breaker

Ada beberapa jenis Circuit Breaker yang umum digunakan berdasarkan cara kejanya yaitu magnetik overload dan temperatur overload.

SISTIM CIRCUIT BREAKER MAGNETIK
Sistim Kerja
Sistim CB magnetik bekerja dengan prinsip apabila ada arus yang berlebih akan menimbulkan medan elektromagnet yang akan menarik tuas penghubung terminal sehingga hubungan antar terminal terputus.

Prinsip kerja CB magnetik dapat dijelaskan sebagai berikut. Perhatikan gambar di atas. Arus dari sumber ke beban melalui tuas kontak pada Circuit Breaker. Tuas kontak terdiri dari tuas kontak yang bisa bergerak dan tuas kontak yang tidak bergerak atau diam. Pada saat arus mengalir di tuas kontak akan timbul medan magnet pada tuas kontak tersebut. Karena arah arus berlawanan, maka medan magnetpun akan berlawanan. Pada kondisi normal medan magnet tidak cukup kuat untuk memisahkan titik kontak dan arus tetap tersambung ke beban. Pada saat arus berlebihan maka medan magnet dengan cepat bertambah kuat hingga mampu memisahkan titik kontak, seperti terlihat pada gambar berikut
Tuas pengoperasian Circuit Breaker dihubungkan dengan tuas kontak bergerak. Pada gambar berikut akan terlihat mekanisme on off dari Circuit Breaker. Pegas berfungsi memberikan tekanan pada Tuas kontak bergerak agar tekanan pada sambungan titik kontak menjadi kuat.


Peredam Arking
Pada saat titik kontak berpisah arus masih dapat mengalir saat jarak titik kontak masih dekat. Arus mengalir melalui udara dalam bentuk arcing atau kilatan listrik. Jika jarak titik kontak sudah cukup jauh maka arcing akan mati hilang dengan sendirinya. Arcing ini dapat menyebabkan terjadinya panas pada titik kontak yang dapat menyebabkan gosong dan merusak titik kontak tersebut. Selain itu panas yang ditimbulkan juga dapat menyebabkan wadah plastik dari CB menjadi getas dan mudah pecah.
Peredam arking menjadi penting untuk mencegah kerusakan Circuit Breaker. Saat ini biasanya Circuit breaker dilengkapi dengan perdam arking berupa plat besi berbentuk U yang disusun berlapis di sekitar titik kontak seperti tampak pada gambar di atas. Pada saat terjadi arking maka arking akan terbagi-bagi menjadi arking yang lebih kecil yang melalui plat besi tersebut.

Aneka magnetik Circuit Breaker

SISTIM CIRCUIT BREAKER THERMAL
Seperti Magnetik Circuit Breaker Thermal Circuit breaker juga dengan cara arus listrik dari sumber ke beban juga dialirkan melalui tuas kontak penghubung terminal dari Circuit Breaker. Pada Thermal Circuit Breaker Tuas kontak penghubung terminal dibuat dari keping pelat bimetal. Untuk lbih jelas dapat dilihat pada gambar berikut
Pada gambar di atas tombol berfungsi untuk menekan tuas penghubung yang terbuat dari bimetal sehingga terminal terhubung dan arus dapat melalui terminal. Arus listrik yang melewati bimetal membuat temperatur bimetal bertambah hangat. Selama arus yang mengalir normal dan tidak melebihi ambang batas yang ditentukan dari pelat bimetal maka tak akan ada yang terjadi dan pelat bimetal tetap terhubung ke terminal.  Sebaliknya jika arus berlebih maka temperatur bimetal akan dengan cepat meningkat. Karena sifatnya maka pelat bimetal akan melengkung jika terkena panas. Melengkungnya pelat bimetal membuat hubungan terminal  memlalui pelat bimetal menjadi terputus.Sekali hubungan terputus maka hubungan antar terminal tetap terputus meskipun arus listrik telah terputus dan pelat bimetal telah kembali ke bentuk semula. Hal ini memang dirancang demikian agar beban aman. Terminal dapat dihubungkan kembali dengan jalan menekan tombol Circuit breaker secara manual.

Contoh Thermal Circuit Breaker
Trip Unit
Circuit breaker dengan kapasitas besar biasanya ditambahkan tombol trip unit. Tombol ini berfungsi untuk mentripkan CB secara manual, tidak menggunakan tuas on off. Jadi dengan adanya tombol trip memudahkan mentripkan CB, terutama untuk CB dengan kapasitas besar. Karena ukuran CB yang besar maka otomatis ukuran Tuas On-Off juga besar yang biasanya cukup berat untuk menggeser tuas on-off tersebut. Dengan adanya tombol trip maka CB dapat di tripkan dengan mudah. Hal ini berguna jika ada indikasi gangguan pada beban namun masih belum menyebabkan CB Trip maka Tombol Trip berfungsi sebagai Tombol emergency stop.
Circuit breaker dengan tombol Trip

CB dengan Curent Adjustment
Circuit breaker dengan kapasitas besar biasanya selain ditambahkan tombol trip unit juga  dilengkapi dengan setting variable untuk besar arus listrik maksimum, Jadi selain nilai nominal arus listrik maksimum, circuit breaker tersebut juga bisa diubah nilai arus listrik maksimumnya .



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ucx','_assdop');