Sabtu, 30 November 2013

YANG PERLU DIKETAHUI TENTANG ALAT PENGHEMAT LISTRIK

Tarif listrik PLN belakangan ini terus naik setiap 3 bulan sekali. Hal ini tentu sangat memberatkan pelanggan. Berbagai upaya dilakukan agar biaya listrik tidak membengkak. Salah satu cara mengurangi biaya listrik adalah dengan menggunakan alat penghemat listrik.
Di mal-mal atau ditempat umum lainnya banyak dijumpai pedagang yang menjajakan alat penghemat listrik. Berbagai merek dan bentuk alat penghemat listrik yang dijajakan. Para pedagang tersebut mengklaim alat penghemat listrik tersebut dapat menghemat pemakaian listrik hingga 30%.  Biasanya pedagang juga memberikan demo alat tersebut.

Demo alat penghemat alat listrik biasanya menggunakan bor listrik, hair dryer dan alat pengukur arus listrik.Pada saat bor listrik di hidupkan tanpa menggunakan alat penghemat listrik akan terukur besarnya arus listrik yang dibutuhkan oleh bor listrik tersebut. Bila alat penghemat listrik ditambahkan maka besarnya arus listrik yang terukur akan menjadi jauh berkurang.
.
Pertanyaannya adalah benarkah alat penghemat listrik tersebut dapat mengurangi biaya pemakaian arus listrik seperti yang didemonstarasikan tersebut. Untuk menjawab pertanyaan tersebut kita perlu mengetahui prinsip kerja dari alat penghemat listrik tersebut.

Daya pada listrik bolak-balik (AC) terdiri dari komponen yaitu daya aktif (P) dan daya reaktif (Q). Resultan antara keduanya disebut sebagai daya nyata (S) yang merupakan daya yang dirasakan oleh PLN sebagai pemasok daya. Daya reaktif (Q) dapat terjadi karena induktansi atau kapasitansi. pada diagram segitiga daya, komponen induktansi memiliki arah ke bawah sedangkan komponen kapasitansi memiliki arah ke atas. Induktansi diakibatkan oleh komponen berbentuk kumparan (misalnya motor listrik atau transformator step down pada adaptor). Sedangkan kapasitansi diakibatkan oleh komponen kapasitor.



Demonstrasi yang dilakukan para pedagang tadi menggunakan bor listrik atau hair dryer yang merupakan alat listrik yang bersifat induktif. sedangkan sebuah alat penghemat listrik biasanya terbuat dari susunan atau sebuah kapasitor. Jadi memang benar jika peralatan listrik induktif dipasang kapasitor maka komponen daya nyata (S) menjadi berkurang karena kapasitor memberikan daya reaktif yang berlawanan dengan komponen listrik induktif tadi.

Namun perlu menjadi catatan untuk anda bahwa biasanya peralatan listrik modern yang bersifat induktif seperti kipas angin, AC, pompa air dan lain-lain telah dilengkapi dengan kapasitor. Jadi efek alat penghemat listrik berbasis kapasitor kurang terasa untuk peralatan tersebut. Selain itu terdapat beberapa info yang menyebutkan bahwa kwh meter yang terpasang dirumah hanya mengukur daya aktif (P) saja. Sedangkan daya reaktif (Q) tidak masuk hitungan alias gratis. Alat penghemat listrik biasanya terdiri dari sebuah kapasitor 10 uF/450 V yang dipasang paralel dengan sumber listrik Anda dapat membuat sendiri dengan biaya yang jauh lebih murah.

Namun demikian alat ini juga berguna mengoptimalisasi daya listrik agar daya yang digunakan dapat digunakan sesuai daya yang diperbolehkan oleh PLN. Misal, pada perumahan, kWh meter akan menghitung daya aktif, tetapi MCB bekerja berdasarkan arus yang mengalir pada resultan daya nyata. Dengan menggunakan alat ini, maka resiko adanya pemutusan arus (trip) pada MCB dapat berkurang, dengan catatan bahwa rumah tersebut banyak menggunakan peralatan yang bersifat induktif.

Jadi semua terserah anda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ucx','_assdop');