Jumat, 30 Agustus 2013

MEMASAK DENGAN BAHAN BAKAR KAYU

Bagi sebagian besar warga kota saat ini tentu terasa janggal memasak dengan bahan bahar kayu. Meskipun demikian memasak dengan bahar kayu adalah lumrah di pedesaan dan sebagian warga kota pinggiran. 

Memasak dengan bahan bahan bakar kayu meskipun tidak praktis namun dapat dilakukan. Memasak dengan bahan bakar kayu dalam tulisan ini dianjurkan untuk jenis masakan yang membutuhkan waktu masak lama. Tulisan ini juga ditujukan untuk pemanfaatan limbah kayu yang sudah tidak terpakai. Untuk lingkungan sangat padat penduduk tidak dianjurkan memasak dengan bahan bakar kayu, karena asap yang ditimbulkan dari pembakaran kayu dapat mengganggu lingkungan.

Untuk memasak dengan bahan bakar kayu hal pertama yang disiapkan adalah tungku atau perapian. Tungku dapat dibuat dari apa saja misalnya batu bata, genteng bekas atau batu. Jika ada batang besi bekas dapat digunakan untuk meletakan kayu sehingga nantinya abu dari kayu yang telah terbakar akan turun ke bawah dengan sendirinya. Namun jika tidak ada batang besi juga tidak apa. Contoh pembuatan tungku dapat dilihat pada hambar di bawah ini

Untuk bahan bakar kayu dapat menggunakan dahan atau ranting kering atau dapat juga kayu bekas bangunan atau perabotan yang sudah tidak terpakai lagi. Seperti tampak pada gambar di bawah ini.

Untuk memulai pembakaran gunakan dulu ranting-ranting kering kecil agar pembakaran mudah terjadi. Jika api sudah menyala barulah masukan batang kayu yang agak besar. Doronglah batang kayu ke dalam tungku jika sebagian ujungnya sudah menjadi abu. Gunakan selalu batang kayu yang agak besar agar api tidak cepat padam dan tidak terlalu cepat mengganti batang kayu. Berhati-hatilah dan jangan ditinggal selama memasak khawatir dapat terjadi kebakaran.


Memasak dengan kayu bakar ini sebaiknya untuk masakan yang memerlukan waktu masak panjang seperi memasak ketupat, atau jika memasak dalam jumlah yang banyak.

Silahkan mencoba

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ucx','_assdop');