Relay Switch adalah sebuah Skalar/switch yang menggunakan magnet listrik untuk memutuskan dan menghubungkan titik kontak pada saklar tersebut. Untuk menggerakan magnet listrik dibutuhkan arus listrik yang kecil namun kontak poin dari relay tersebut dapat menghantarkan arus listrik yang jauh lebih besar. Inilah yang menjadi fungsi utama switch relay yaitu mengontrol peralatan lain yang membutuhkan arus listrik yang besar dengan menggunakan arus listrik yang kecil. Relay switch ini juga ada yang menggunakan tegangan DC sebagai pengontrol lilitan magnet. Relay sering juga disebut kontaktor.
Foto aneka Relay
Untuk arus listrik yang sangat besar banyak relay yang menggunakan motor listrik sebagai penggerak tuas titik kontaknya. Relay tersebut sering disebut motorized relay atau motorized switch.
Aneka kontaktor
Seperti halnya saklar, maka relay pada dasarnya juga memiliki dua buah terminal yaitu terminal P (Pole atau induk) dan terminal T (Throw atau anak) serta sebuah tuas penghubung antara kedua terminal tersebut yang bisa di tutup / dihubung atau dibuka. Terminal Pole atau induk selalu terhubung dengan tuas penghubung sedangkan terminal Throw atau anak bisa dihubung dan bisa dibuka. Jadi simbolnya sama dengan saklar hanya ditambah simbol lilitan magnet.
Simbol Relay switch
Pada gambar di atas terdapat simbol untuk beberapa jenis relay yaitu SPST (Single Pole Single Throw), SPDT (Single Pole Dual Throw) dan DPDT (Dual Pole Dual Throw). Penjelasan tentang jumlah terminal Pole dan Throw dapat dilihat pada SAKLAR JENIS BERDASARKAN JUMLAH TERMINALNYA
Cara Kerja Relay Switch
Pada gambar di bawah terdapat mekanisme sebuah relay switch DPQT (Doble Pole Quad Throw). Pada gambar tersebut terminal 7 dan 8 merupakan terminal untuk lilitan magnet, sedangkan terminal 1 sampai dengan terminal 6 adalah terminal switch. Terminal 2 dan terminal 5 merupakan terminal Pole atau Common sedangkan terminal 1, 3, 4 dan 6 merupakan terminal Throw.
Gambar Prinsip kerja relay switch
Pada saat normal yaitu saat lilitan magnet tidak dialiri arus listrik maka tuas di atas lilitan magnet posisi jauh dari lilitan magnet. Pada posisi ini terminal 1 akan terhubung dengan terminal 2 dan terminal 5 terhubung dengan terminal 4. Posisi ini disebut Normaly Close (NC). Sedangkan terminal 3 dan terminal 6 tidak terhubung kemana-mana sehingga disebut Normaly Open (NO).
Pada saat terminal 7 dan 8 dihubungkan ke sumber arus listrik, maka arus akan mengalir melalui lilitan magnet. Adanya arus listrik pada lilitan magnet membuat timbul medan magnet listrik pada lilitan magnet. Medan magnet ini akan menarik tuas di atas lilitan medan magnet mendekati lilitan magnet. Tuas ini terhubung dengan tuas pada titik kontak terminal 2 dan 3. Maka tuas ini menjadi terdorong sehingga terminal 2 menjadi terhubung dengan terminal 3 dan terminal 5 terhubung dengan terminal 6.
Contoh Aplikasi Relay
Berikut ini akan deiberikan beberapa contoh penggunaan relay
Relay pada motor Starter kendaraan atau genset
Untuk menggerakan motor starter kendaraan atau genset dibutuhkan arus listrik yang sangat besar. Sedangkan untuk menghidupkan kendaraan atau genset biasanya dengan menggunakan saklar berupa kunci kontak. Karena arus yang sangat besar maka akan dibutuhkan kabel dan saklar yang besar untuk menghandel arus yang sangat besar tersebut. Karenanya sangat tidak praktis untuk membuat kunci kontak yang besar dan menghubungkannya dengan kabel yang besar ke motor starter.
Untuk mengatasi hal tersebut, maka biasanya motor starter kendaraan/genset dilengkapi dengan relay switch. Jadi biasanya motor starter memiliki terminal yang dihubungkan langsung dengan accu/batere (terminal positif) sedangkan negatif biasanya terhubung dengan body atau chasis kendaraan. Satu terminal lagi adalah terminal triger dari kunci kontak yang akan menggerakan lilitan magnet yang akan menghubungkan tuas kontak point di dalam motor starter sehingga terminal positif tadi terhubung ke gulungan motor. Jadi dapat digunakan saklar kunci kontak yang tidak besar dan kabel yang kecil untuk menghubungkan kunci kontak ke motor starter.
Motor starter kendaraan
Relay untuk AC (pendingin udara)
Pendingin udara (AC) saat ini dilengkapi berbagai kemampuan seperti pengatur tempeatur otomatis, pengatur waktu, pengatur kecepatan kipas dan lain-lain. Rangkaian elektronik pengatur tersebut disebut rangkaian kontrol. Rangkaian kontrol ini akan mengatur kapan kompresor harus hidup atau mati, juga kipas peningin kompresor, dan kipas indoor unit. Rangkain kontrol inilah yang akan mentriger relay untuk kompresor, kipas outdoor atau kipas indoor.