Teorema superposisi merupakan salah satu solusi yang membuat suatu rangkaian yang terlihat kompleks dijadikan lebih sederhana. Metoda teorema Superposisi adalah menghilangkan semua sumber dan menyisakan satu sumber yang hanya bekerja pada waktu itu juga dan menganalisa rangkaian itu dengan konsep rangkaian seri-paralel masing-masing saat sumber bekerja sendiri-sendiri. Lalu setelah masing-masing tegangan dan/atau arus yang tidak diketahui telah dihitung saat sumber bekerja sendiri-sendiri, masing-masing nilai yang telah diperoleh tadi dijumlahkan sehingga diperoleh nilai tegangan/arus yang sebenarnya.
Pada gambar rangkaian di bawah, tentukan besarnya masing-masing arus I1, I2 dan I3 , dan tegangan pada R1, R2 dan R3 jika di ketahui tegangan E1 = 10 V, E2 = 6 V, R1 = 2 ohm, R2 = 3 ohm, dan R3 = 6 ohm
Gambar 1. Rangkaian Asli
Rangkaian Superposisi 1
Tahap pertama hilangkan salah satu sumber tegangan dan jadikan short circuit. Misalkan E2 yang dibuang maka akan diperoleh rangkaian superposisi 1 sebagai berikut
Gambar 2. Rangkaian superposisi 1
Dengan menggunakan rangkaian seri-paralel maka
Rtotal = R1 + (R2 paralel R3)
Rtotal = R1 + ( (R2 x R3) / (R2 + R3) )
Rtotal = 2 + ( (3 x 6 ) / ( 3 + 6 ) )
Rtotal = 4 ohm
Dengan menggunakan hukum ohm maka
I total = E1 / R total
I total = 10 / 4
I total = 2,5 Ampere
Dengan menggunakan rumus pembagi arus diperoleh
IR2 = I total x
R3 / (R2 + R3)
IR2 = 2,5 x 6 / (3 + 6)
IR2 = 1 2/3 Ampere
Dengan menggunakan rumus kirchoff 1
IR3 = I total - IR2
IR3 = 2,5 - 1 2/3
IR3 = 5/6 Ampere
VR2 = IR2 x R2
VR2 = 1 2/3 x 3
VR2 = 5 Volt
VR3 =VR2 = 5 Volt
VR1 = I total x R1
VR1 = 2,5 x 2
VR1 = 5 Volt
Dengan diperolehnya semua tegangan dan arus pada masing-masing resistor maka rangkaian superposisi 1 menjadi seperti gambar berikut : (perhatikan polaritas tegangannya)
Rangkaian Superposisi 2
Untuk rangkaian superposisi 2 maka sumber tegangan E1 dihilangkan dan dishort circuit, maka akan diperoleh rangkaian superposisi 2 sebagai berikut
Gambar 3. Rangkaian superposisi 2
Dengan menggunakan rangkaian seri-paralel maka
Rtotal = R3 + (R2 paralel R1)
Rtotal = R3 + ( (R2 x R1) / (R2 + R1) )
Rtotal = 6 + ( (3 x 2 ) / ( 3 + 2 ) )
Rtotal = 7,2 ohm
Dengan menggunakan hukum ohm maka
I total = E2 / R total
I total = 6 / 7,2
I total = 5/6 Ampere
Dengan menggunakan rumus pembagi arus diperoleh
IR2 = I total x R1 / (R2 + R1)
IR2 = 5/6 x 2 / (3 + 2)
IR2 = 1/3 Ampere
Dengan menggunakan rumus kirchoff 1
IR1 = I total - IR2
IR1 = 5/6 - 1/3
IR1 = 0,5 Ampere
VR2 = IR2 x R2
VR2 = 1/3 x 3
VR2 = 1 Volt
VR2 =VR1 = 1 Volt
VR3 = I total x R3
VR3 = 5/6 x 6
VR3 = 5 Volt
Dengan diperolehnya semua tegangan dan arus pada masing-masing resistor maka rangkaian superposisi 2 menjadi seperti gambar berikut : (perhatikan polaritas tegangannya)
Tahap terakhir adalah tinggal menjumlahkan masing-masing tegangan dan arus pada tiap-tiap resistor pada rangkaian superposisi1 dan rangkaian superposisi2 dengan memperhatikan arah arus dan polaritas tegangan, sehingga diperoleh
VRI = VR1(soperposi1)
+
VR1(soperposi2)
VRI = 5 + (- 1)
VRI = 4 Volt
VR2 = VR2(soperposi1) + VR2(soperposi2)
VR2 = 5 + 1
VR2 = 6 Volt
VR3 = VR3(soperposi1) + VR3(soperposi3)
VR3 = 5 + (-5)
VR3 = 0 Volt
IRI = IR1(soperposi1) + IR1(soperposi2)
IRI = 2,5 + (-0,5)
IRI = 2 Ampere
IR2 = IR2(soperposi1) + IR2(soperposi2)
IR2 = 1 2/3 + 1/3
IR2 = 2 Ampere
IR3 = IR3(soperposi1) + IR3(soperposi3)
IR3 = 5/6 + (-5/6)
IR3 = 0 Ampere
Hasil yang diperoleh dengan teorama superposisi ini sama dengan menggunakan hukum kirchhoff 2, namun lebih sederhana cara penyelesaiannya.
Namun perlu anda perhatikan, bahwa teorema Superposisi hanya dapat digunakan untuk rangkaian yang bisa direduksi menjadi seri-paralel saja saat salah satu sumber yang bekerja. Jadi, teorema ini tidak bisa digunakan untuk menganalisa rangkaian jembatan Wheatstone yang tidak seimbang. Karena rangkaian tersebut tidak bisa direduksi menjadi kombinasi seri-paralel. Selain itu, teorema ini hanya bisa menghitung persamaan-persamaan yang linier. Jadi, teorema ini tidak bisa digunakan untuk menghitung dissipasi daya, misal pada resistor. Ingat, rumus menghitung daya adalah mengandung elemen kuadrat (P = I2R = V2 / R)
Teorema ini bisa digunakan untuk menganalisa rangkaian yang didalamnya mmengandung sumber dc dan ac. Kita matikan sumber ac nya, lalu hanya sumber dc yang bekerja. Setelah itu sumber dc yang dimatikan, sumber ac nya yang bekerja. Masing-masing hasil perhitungan bisa dijumlahkan untuk memperoleh nilai yang sebenarnya
mantap
BalasHapusThere are good
BalasHapusGood
BalasHapusLangsung paham
Suka banget design webnya. Mantapp
BalasHapusmantap kak, apalagi kalau ada pdf nya bisa didownload dan buat latihan kak, hehehe
BalasHapus